Perbedaan antara Espresso, Ristretto, dan Lungo.

Espresso


Sebagian besar peminum kopi sepertinya sudah akrab dengan istilah ini mengingat espresso adalah “bahan utama” yang paling banyak dipakai untuk membuat cappuccino, latte, dan yang lainnya. Sekadar mengingatkan kembali, espresso adalah minuman yang mana bubuk kopi diekstraksi dengan menyemburkan air bersuhu (sangat) tinggi, pada tekanan tinggi, dan dalam waktu relatif cepat (express) pula. “Espress…so,” kalau kata orang Italia. Umumnya proses ekstraksi 1 shot espresso (berukuran standar 30 ml) hanya memakan waktu sekitar 30 detik saja, sehingga hasilnya benar-benar konsentrat, padat, dan jauh lebih tebal dibandingkan dengan kopi seduh manual.


Espresso biasanya ikut mengekstraksi lebih banyak acidity pada kopi. Meski membuatnya terlihat sepele, namun jika espresso tidak “ditangani” dengan benar maka bisa membuat espresso terasa pahit—bahkan sangat pahit yang rasanya menggetarkan hingga ke tulang. Tapi jika diekstraksi dengan cara yang tepat dan proses yang benar, espresso bisa memiliki karakter rasa yang creamy seperti susu, atau bahkan buah-buahan ala raspberry seperti pada espresso yang telah mengantarkan Sasa Sestic menjadi Juara WBC 2015 lalu.



Ristretto


Ristretto adalah menu yang banyak dipilih peminum kopi jika mereka umumnya sedang tidak ingin minuman yang ‘sekuat’ espresso. Ristretto masih sama berasal dari Italia (what do you expect?) dan berarti restricted. Ristretto, bahasa Italianya. Seperti asal katanya, ristrettopun diekstraksi dalam waktu “terbatas”. Proses ekstraksinya tidak selama espresso, hanya berkisar sekitar 15 detik. Yah, setengahnya espresso. Namun karena 15 ml dianggap terlalu sedikit dan hanya membuat geli-geli saja di lidah, kebanyakan orang lalu memesan double ristretto. 30 ml. Jumlah yang sama dengan espresso tapi dengan sensasi berbeda.


Karena diekstraksi hanya dalam waktu yang restricted, alias terbatas, ristretto dianggap memiliki rasa yang lebih kaya, lebih smooth, dan lebih sweet. Proses yang hanya setengah dari waktu espresso itu membuatnya mengekstraksi lebih sedikit acidity, dan inilah yang menyebabkan ristretto terasa jauh lebih manis dibandingkan espresso—kalau dibuat dengan benar.


Double ristretto dianggap alternatif, jika tidak ingin memesan kopi yang sekuat espresso.

 


Lungo


Lungo adalah Bahasa Italia yang berarti “long” dalam bahasa Inggris. Sudah bisa ditebak, dibandingkan dua menu sebelumnya, lungo adalah minuman yang proses pembuatannya lebih panjang. Jika espresso umumnya diekstraksi hingga maksimal 30 detik, maka lungo lebih lama dari itu. Lungo biasanya diekstraksi hingga 1 menit, dengan ukuran shotstandar sekitar 130-170 ml.


Lama tidaknya proses ekstraksi lungo juga tergantung kepada jenis kopi yang digunakan (apakah merupakan blend antara Arabica dan robusta atau tidak), level gilingan, dan tekanan dari mesin espresso yang digunakan.


Karena takarannya yang lumayan banyak hingga 150an ml, lungo sering disalahartikan sebagai Americano, atau Long Black, yang merupakan variasi lain dari espresso ditambahkan air panas.


Kebanyakan orang memesan lungo karena ingin menikmatinya bersama cookies, atau kue-kue manis lainnya.

Penjelasan sederhananya, pada lungo, semua airnya diekstraksi. Bukan ditambahkan atau dicampurkan.


Karena proses ekstraksi yang jauh lebih lama, lungo terasa tidak terlalu strong, tapi lebih pahit (bitter) dibandingkan espresso. Cocoklah untuk mereka yang ingin merasakan sedikit pahitnya hidup. Lol.


Semakin lama waktu ekstraksi dan semakin banyak tambahan air yang ikut diekstraksi pada proses pembuatan lungo membuat berbagai komponen pada bubuk kopi yang seharusnya tidak terlarut pun ikut diekstraksi pula. Inilah yang membuat lungo terasa lebih “getir” dibandingkan espresso.


Selengkapnya mengenai perbedaan dasar antara espresso, ristretto, dan lungo bisa dilihat melalui grafis berikut.




 


Demikianlah perbedaan ketiganya. Kira-kira, kalian lebih sering memesan yang mana?


Komentar